Laporan jurnalis Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan (Sumsel) tercatat sebesar 5,08 persen (y/y) pada triwulan III tahun 2023, relatif lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (SPS) Sumsel Moh Wahyu Yulianto menjelaskan, Senin (11/6/2023) pertumbuhan ekonomi Sumsel meningkat 2,39 persen pada triwulan III 2023 dibandingkan triwulan II 2023.
Baca juga: BPS menyebutkan harga gula belum menunjukkan tanda-tanda turun, mencapai Rp 21.000 per kilo di Papua
“Neraca perdagangan Sumsel surplus sebesar 1,19 miliar dolar AS pada triwulan III tahun 2023 atau konstruksi sebesar 41,43 persen (year-on-year). Beberapa komoditas unggulan ekspor Provinsi Sumsel adalah bahan bakar mineral, pulp kayu (selulosa) , Karet, Minyak dan Gas Bumi,” ujarnya, Sabtu (11/11/2023).
Ada sejumlah catatan yang menjadi faktor perekonomian Sumsel terus tumbuh, antara lain peningkatan produksi padi secara year on year sebesar 11,03 persen dan peningkatan produksi triwulanan sebesar 13,53 persen.
Setelah itu, produksi karet (untuk SIR 10 dan SIR 20) meningkat sebesar 0,87 persen year-on-year.
Realisasi pengadaan semen secara year on year meningkat sebesar 3,80 persen. Belanja konsumsi rumah tangga per kapita meningkat sebesar 20,10 persen year on year. Begitu juga dengan realisasi belanja modal pemerintah secara year on year. meningkat sebesar 99,67 persen dan secara kuartal ke kuartal meningkat sebesar 50,83 persen,” imbuhnya.
Moh Wahyu Yulianto mengatakan, sektor pertambangan memberikan kontribusi pertumbuhan yang cukup tinggi yakni sebesar 10,23 persen, disusul sektor pengangkutan sebesar 5,88 persen, serta sektor akomodasi dan katering sebesar 12,93 persen.
Baca juga: Pj Gubernur Agus Fatoni berupaya mengendalikan inflasi di Sumsel jelang libur Natal dan Tahun Baru
“Sumber pertumbuhan tertinggi adalah pertambangan sebesar 2,33 persen,” imbuhnya.
Di sisi lain, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunan sebesar 0,52 persen pada Agustus 2023 atau sebesar 4,11 persen dibandingkan 4,63 persen pada Agustus 2022.
Wahyu juga mengungkapkan, membaiknya tingkat partisipasi angkatan kerja (LFPR) seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang tercatat sebesar 5,08 persen secara tahunan (y/y) pada kuartal III tahun 2023.
Baca juga: Pencegahan stunting, Pj Gubernur Sumsel mengimbau para orang tua memberikan perhatian khusus terhadap asupan gizi anak
“TPAK mewakili persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. “TPAK mengacu pada sebagian besar penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara/wilayah,” tegasnya.
Quoted From Many Source